Sunday, July 30, 2017

Life is too short to fill with complain

Hari-hari ini gue ngerasa jadi orang yang paling sial di dunia. Gue ngerasa semua yang terjadi ini nggak ada yang bener, gue ngerasa nggak seharusnya seperti ini. Gue ngerasa sial sama kerjaan gue, temen-temen, lingkungan, keluarga, waktu, semuanya. Have you ever feel like this sh**?

Jujur itu yang gue rasain, gue hidup rasanya cuma buat ngabisin waktu, no passion, nggak ada gairah, nggak ada semangat. Feel like squidword in the spoonsbob. Kalau gue persempit kenapa perasaan ini muncul, gue ngerasa yang menjadi pemicunya adalah masalah kerjaan, gue bener-bener lagi ngerasa nggak aman dikantor. Masalah gue dikantor, gue share di blog sebelumnya, dan sampai sekarang belum kelar. ( ya iyalah.. itu baru ditulis tadi malam. Krik). 

Mungkin karena gue terlalu focus sama 1 masalah itu, gue jadi pakai kacamata hitam yang sama, yang gue pakai untuk melihat seluruh kehidupan gue. Yang sebenernya full of sunshine, rainbow, colorfull, akhirnya semua jadi keliatan item doang. Yup bukan karena keadaan yang salah, tapi gue yang ngelihatnya dengan kacamata item. Emang stupid.

Siang ini, ditengah jiwa gue yang belum selesai focus sama masalah kantor, Tuhan ingetin gue tentang satu hal. Sekarang ini gue berada di dream come true gue. (Dan gue complain ???)
Sekitar 2 tahun lalu, gue masih kerja di konsultan. Disitu gue punya mimpi untuk kerja diperusahaan asing.. Saat itu gue pingin kayak temen gue (An**) yang kerja diperusahaan asing. Gue inget dulu gue dan temen-temen gue dikonsultan saling cerita tentang mimpi kita masing-masing. Dan sekarang gue berada disini, didalam dream come true gue, di tempat yang gue ingini, ditempat yang gue share ketemen-temen gue betapa gue mengigininya. Gue bekerja diperusahaan asing bersama temen gue an**. Mungkin kalo gue bertemu dengan diri gue di 2 tahun yang lalu, dia bakal bilang “It is your dream come true ros, kok kamu malah complain sih, harusnya bersyukur, Tuhan baik lho sama kamu, kok kamu nya jahat”. Gue ngerasa gue nggak bisa mempertanggungjawabkan keinginan gue. Gue kayak nginjek-nginjek doa gue sendiri. Ibaratnya kayak anak yang dikasih bapaknya apa yang dia mau, habis dikasih malah anaknya marah sama bapaknya, nangis dan sedih . Bingung juga ya jadi Tuhan ngadepin manusia seperti gue.

Sepertinya ceritaku kali ini bakal panjang deh, karena full of flashback kehidupan gue. Secara gue udah tua, umur gue udah banyak, ya cerita gue bakal panjang. buat yang mau tau bisa lanjut ke next page.

No comments:

Post a Comment