Saturday, July 29, 2017

KERJA



Beberapa minggu ini aku sedang lumayan dibingungkan dengan yang namanya pekerjaan. Aku seorang pegawai (rendahan) yang berstatus rental. Bagi kalian yang g tau apa itu Rental, let me explain with my lil knowledge , karena sebenernya aku juga g paham banget. Pegawai Rental itu pegawai yg dibayar dari uang proyek. Gitu. Jadi kalo proyeknya abis masa kerja lu jg abis.

Saat ini aku sedang bekerja di salah satu perusahaan telco yang cukup terkenal. Untuk status pegawai setau ku disini ada 3: under company, outsource & rental. 3 itu masih ada pembagiannya lagi, permanen atau belum. Dan kalau diibaratin kasta, under Company itu pegawai dg kasta tertinggi dan rental adalah kasta terendah. Yg hampir g punya hak apapun selain gaji bulanan.

Back to the topic, perasaan gundah gulanaku tentang pekerjaan dimulai tanggal 10 juli. Ya aku masih inget banget tanggal itu, dimana aku dapet email dari hrd outsource ku bahwa aku dipecat. Bego nya, aku baru baca besoknya tanggal 11, aku masuk kantor kayak biasa, kayak g ada apa-apa padahal aku udah dipecat. Emang bloon.
Jujur perasaanku udah g enak ditanggal 10 itu, g enak banget, tanggal 11nya pun aku udah kerasa g enak. Hari itu jadi hari yang sangat buruk buatku, feel so broken. But show must go on bro! Setelah gue puas nangis di toilet ( yg merupakan tempat gue nangis dan berdoa) plis gue g pny tempat lain yg lebih privat dikator antara gue dg Tuhan selain disitu.
I not showup my feel to anyone, yes anyone. No one knows.

Sebenernya aku udah berasa jg sih, karena temen-temen lain yg senior jg udah pada dipindah, dilempar sana/i, tinggal nunggu waktuku nih. Yg aku heran, masih aja aku syok.

Abis selesai doa dan nangis parah ditoilet, gue langsung ambil step-step apa yg harus gue lakuin tanpa memperlihatkan expresi apapun ke siapapun. 1st step is ask signature to my supervisor for my last time sheet. Dan g disangka supervisor ku bilang kalau aku masih bekerja disini. Jujur aku seneng, lumayan lega, dan terenyuh banget sama supervisor ku, karena dia mau memperjuangkan aku (sebenernya memperjuangkan proyek sih bukan aku) sampai ke pusat di jakarta.
Sehari, 2 hari, 3 hari, aku tny terus ttg statusku, dan dihari ketiga dia bilang "sabar ya mbak.." he said that with look my eyes deeply.
He bless me so much, he believe me. Padahal aku tu bukan siapa-siapa , kerjaanku jg g baik-baik banget, aku g pinter-pintet banget. Totally semua karena anugerah. Dihari ke-5 aku dapet call dari outsource yg kemarin nge cut aku, bahwa aku masih bekerja. Praise God.


Tapi aku tau, aku g bener-bener aman disini. Ini bagai bom waktu buat aku, yg bisa meledak kapan aja. Karena kondisi ini g hanya berlaku special ke aku aja, tapi ke semua karyawan, g ada yang totally save. G ada, semua punya kesempatan yg sama. Mungkin kondisi ini membuat karyawan melakukan segala cara agar tetep bisa bertahan.

Yang ada dipikiranku dan dibenakku adalah aku bener-bener harus pindah, secepatnya. Aku dah g nyaman dengan sistem ini, dengan sikut-sikutan, dengan saling menjelekkan orang lain dibelakang.

Namun disatu titik aku kembali teringat, bahwa SAMA AJA dimana AJA! (Basicly aku udah kerja kurang lebih 7 tahun, sejak aku masih kuliah).
Ya, perusahaan mana yg g mau cari untung sebesar-besarnya untuk perusahaan tersebut?? Selama menjadi pegawai, mgkn kita ( aku) akan selalu merasa menjadi korban. Kalau g mau menjadi korban sistem yang g sesuai keinginan kita ya jadilah Pemilik perusahaan.
Untuk rekan yang sikut-sikutan, ya.. Dimana aja selalu ada mereka, dalam nama yg berbeda, dalam bentuk yang berbeda tapi dengan karakter & tingkah yang sama, jadi dah bisa kebaca apa aja yang akan dia lakuin. Orang yang lidahnya nyakitin mau kerja dimana aja juga selalu ada.

Jadi mau kerja dimana aja, sebenernya ya sama aja.. Nggak ada perusahaan yang sempurna, nggak ada lingkungan yang sempurna tanpa orang-orang nyinyir, kalau mau sempurna ya di Surga tempatnya. Btw dibalik semua itu, juga selalu ada orang-orang yang baik, seperti supervisorku, jujur aku baru pertama kali ketemu orang seperti dia, menurutku dia baik dan berani, but he not show it up. He really inspiring me, one day if i being a leader i should be a good leader like him. Yea i should do it.

Conclution for my step, where i should work sih belum ada, disini aku cuma sekedar curhat what i feels. Aku hanya bisa berdoa, berusaha dan bersyukur. Karena aku tahu, Tuhan yang pelihara aku, bukan kantor tempat ku bekerja. Kantor itu cuma sarana, dan Tuhan bisa pakai apa aja untuk dijadikan sarana penyalur berkat-berkat Nya.

No comments:

Post a Comment