Friday, August 25, 2017

REVIEW SKIN AQUA UV MOISTURE GEL NORMAL TO OILY SKIN SPF 30 PA++ Face and Body

Ukurannya sekepal tangan

Haluuu semua..!!


 review ini murni result yang aku rasakan bukan endorse ataupun agar dapat hadiah. Ok lets star guys!!


SKIN AQUA UV Moisture Gel ini adalah tabir surya/ sunblock/ sunscreen. Dari yang aku baca dan pelajari Sunscreen adalah produk WAJIB yang harus dipakai pagi sampai sore hari. Bukan hanya untuk kecantikan tapi juga untuk kesehatan kulit kita. Kulit kita ini nggak kuat menerima panas dan UVA-UVB dari pancaran sinar matahari siang terus menerus. Selain membuat gosong, flek, keriput, tapi juga kangker kulit. Jadi aku selalu pakai sunscreen setiap keluar rumah .


Kondisi wajahku itu normal to oily skin, sensitive, dan gampang berjerawi di area T. bahkan sampai sekarang aku nulis review inipun dimukaku lagi ada 2 jerawi nasi yang standby, satu di sudut kanan bibir, satunya di sudut kiri bibir , karena sekarang lagi dateng bulan ntar juga hilang.


“Padahal kan kalau wajah berjerawi itu nggak boleh pakai tabir surya, nanti bikin semakin parah, kalau di beberapa klinik kecantikan, suggest dari dokter nggak boleh pakai sunscreen kalau lagi berjerawat”
I say “BIG NO”. why? Ya karena yang aku tulis diatas.


Aku dulu perawatan di LB* selama kurang lebih 3 tahun, pakai produk-produknya dan rajin konsultasi sama dokter LB*, jadi selama 3 tahun aku nggak pernah dikasih cream tirai.. sedih banget nggak sih guys.. katanya karena kondisi wajahku rentan berjerawi. Tapi aku nggak nurut, aku nggak bisa menjalani hidup tanpa sunscreen ( ceilah), akhirnya aku beli sunscreennya di drugstore. Nah dari sinilah pencarian sunscreenku dimulai.


Dulu waktu SMA sunscreen yang aku pakai itu Parasol yang tulisan SPF nya nggak ada dan PABA free (kalau ngak salah). Parasol itu bagus banget protectnya, but it is to oily for me, hasilnya wajahku kileng-kileng dan jadi sering berjerawi. Aku merasa itu terlalu kuat  dan padet untuk aktifitas harianku yang sekarang cuma dikantor doang. Disaat itulah rasa gundah mendesakku untuk berpaling dari parasol. Pencariankupun dimulai, aku rajin banget baca review, liatin youtube , dah kayak bikin penelitian karena sangking banyaknya tabir surya yang ada di drugstore . Setelah berhari-hari melakukan penelitian, akhirnya nilai tertinggi jatuh pada SKIN AQUA.


Skin Aqua ini belinya guampang banget, dia ada di Carefure, Century, dll. Aku coba dan Puji Tuhan cocok banget. Jadi aku pakai sunscreen ini sampai sekarang.
Nah sekarang masuk ke inti bagiannya, R E V I E W..!! Yeeayy!!


Ada 2 type Skin Aqua,  Moisture Gel dan Milk.
SKIN AQUA yang aku pakai adalah UV Moisture Gel SPF 30 , ini khusus untuk kulit yang normal to oily. Skin aqua ini mengklaim memberikan proteksi dari UV-A dan UV-B.
Netto : 80 g
Harga + Rp.50.000
Product ROHTO


Packaging:
-          Bahan dari plastic
-          ukurannya  travel size
-          rapet, nggak gampang tumpah


Tampak belakang
texture &colour:
-          cair tapi kental, yang jelas bukan berbentuk Gel/ gelly
-          warnanya putih susu
Teksturnya cair tapi padet


rasanya waktu dipakai
-          waktu dipakai kulit jadi kerasa lembab
-          creamnya rasanya dingin anyes
-          keringnya nggak gitu cepet
-          kelau kebanyakan muka jadi agak lengket, kalau lengket gini takutnya debu bisa nempel.
-          waktu dipakai awalnya mukanya jadi agak putih, abis itu kembali ke warna kulit asli

where to buy:
yang tinggal di Semarang sama kayak aku, kamu bisa beli di Carefur pemuda dan century Citraland


cara pakai:
kocok dulu, apply di muka dan leher yang udah dalam kondisi bersih dengan cara di tap-tap, tunggu beberapa saat sampai meresap, terus pakai pelembab, dan bedak tabur.


pros :
1.       cocok dikulit ku yang normal to oily dan sometime berjerawi
2.       melembabkan tapi nggak bikin oily dan kileng-kileng
3.       murah
4.       gampang belinya
5.       Packagingnya aman, karena dari plastik jadi jatuh jutaan kali nggak pecah.


cons:
1.       nggak waterproof, jadi nggak bisa dipakai renang
2.       kalau pakai kebanyakan muka jadi lengket.


Ratting : 9/10


Repurchase ? YES!


Semoga skin aqua juga cocok ya dikulitmu, makasi udah mampir dan sampai ketemu di review aku berikutnya!! God bless

Monday, July 31, 2017

MONEY

Sepenting apa sih uang buatmu?
Kamu. 
Iya kamu yang lagi baca tulisanku.. hehe
Pertanyaan berikutnya, punya uang nggak kamu? Dan mau uang nggak kamu? Mau?? Beneran mau?? Klik dibawah ini. (itu mah tulisan di blog sebelah, mau di klik sampe gila ya nggak bakal keluar duitnya)

Aku nulis ini bukan untuk bagi-bagi uang buat kamu (jangan kecewa ya, dan jangan di close buru-buru, kali aja bermanfaat). Disini aku mau berbagi cerita hidupku, tentang uang.
Tulisan ini berbau pribadi dan sensitif ya, pribadi karena aku nggak pernah share hal ini kecuali sama Tuhan, jadi disini tokoh nya ya aku dan yang terdekat denganku, dan senstif ini masalah duit, (just kidding hehe) sensitif karena mungkin ditulisan ini kalian bakal menganggap aku freak or over religious dan nggak masuk akal. Emang Bener. Emang hidup gue nggak masuk akal dunia.

Malem ini aku ngecek saldo di rekeningku, Praise God aku udah gajian. Beberapa hari belakangan ini aku kepikiran tentang uang . kalau kalian baca tulisanku sebelumnya tentang kerja, inti dari kerja apa sih? Cari uang kan, jadi bisa dikatakan kalau aku galau tentang kerjaan, itu karena aku masih butuh duit. Kecuali kalo nggak kerjapun aku bisa dapet uang, tulisanku tentang KERJA nggak akan pernah ada.

Beberapa hari yang lalu aku berpikir dan merenung, kenapa kok nasib kerjaanku gini banget ya, bahkan aku sempet dipecat, pasti ada yang nggak bener dalam hidup dan hatiku. Ini jadi perenungan berat di hatiku. Aku tipikal orang yang kalau ada beban atau masalah, aku selalu curhatin sama Tuhan, aku bawa dalam doa, aku baca kitab suci, dan aku dengerin kotbah-kotbah pendeta (because iam Christian). Banyak hal yang nggak bisa aku share ke manusia , pertama karena aku nggak percaya sama orang yang kedua aku nggak tau gimana caranya, aku ngerasa lebih bebas share dengan Tuhan everthing what I feel, aku ngerasa bisa lebih lega dan lebih jujur, walau aku nggak tau sebenernya Tuhan komentar apa dari curhatanku.
Nah disaat aku baca kitab suci, kok tau-tau rasanya jadi fokus sama ayat tentang  persembahan, dan ini seirama dengan kotbah yang aku denger, tentang persembahan. Nah lho, mungkin ini kesalahanku, aku terlalu pelit sama Tuhan, aku pelit sama Pemberi dari semua yang aku dapet. Dulu waktu awal kerja, aku ngasih persembahan sulungnya nggak yang terbaik, nggak terbaik itu maksudnya aku dapetnya berapa, tapi ngasih nya berapa. Padahal kan Tuhan bilang, persembahan sulung adalah persembahkanlah yang terbaik. Dan yang aku lakukan, malah yang terbaik buat aku (dalam hal ini terbaik bagiku adalah yang banyak), dan yang dikit buat Tuhan. Jadi aku memberikan korban persembahan tapi nawar ke Tuhan. Begini ceritanya, waktu pertama masuk kerja, aku masuk di pertengahan bulan, dan aku gajiannya di rapel dibulan berikutnya, jadi langsung dapet 1,5 bulan gaji, nah yang aku persembahin Cuma yang ½ bulan gaji. Sebenernya secara manusiawi, gaji pertamaku itu yang setengah bulan khan? bener kan? Yang bilang bener, berarti pelit. Sama kayak aku.. hehe. Sebenernya ini bukan perkara bener atau salah, tapi perkara hati, lu mau ngasih yang terbaik buat Tuhan atau buat diri lu sendiri. Seorang pernah bilang, banyak sedikitnya persembahan itu bukan dari seberapa banyak nominal yang kita kasih, tapi seberapa banyak yang sisa buat diri kita sendiri.

 Lanjut ya, akhirnya tadi di atm, aku  berikan semua (100%) gajiku sebagai persembahan, di atm uangku sekarang cuma tinggal sekitar 100 ribuan, dan aku nggak tau itu bisa diambil apa nggak.
Kalian mau tau rasanya? Mau tau Berat nggak melakukannya? IYA! Berat banget!!
Waktu aku ngelihat angka itu, rasanya eman-eman, mau mencet nominal transfer ragu-ragu, bahkan hamper nangis. Aku juga butuh uang, aku punya kebutuhan yang harus aku penuhi, aku punya cicilan, aku punya keinginan. But I did it guys!! Praise God
aku transfer uang itu ke TSOL (The School Of Life) suatu tempat yang menampung orang-orang yang dibuang. Iya dibuang dengan sengaja. Isinya orang-orang gila, cacat dan anak yang tidak diingini kelahirannya, dan kamu tau siapa pendirinya? Siapa yang bertanggun jawab ngebiayain makan dan tempat tinggal, bahkan sekolah mereka? Seorang wanita buta!

Setelah memberikan persembahan, rasanya lega banget, hati rasanya adem, feel better. Aku jadi ngerasa damai, nggak over wooried lagi. Tau nggak sih saat kita memutuskan untuk memberikan/ melepaskan sesuatu yang penting atau sangat penting dari hidup kita, kamu akan merasa pasrah dan berserah karena kamu tahu kamu nggak punya apa-apa lagi ditanganmu. Dan hanya ngelihat Tuhan,dan bilang terserah Engkau saja Tuhan, Engkau yang punya hidupku.
Dan aku jadi nggak merasa terikat dengan uang, nggak terikat dengan uang itu sama aja nggak terikat dengan dunia. You know why? Karena didunia ini uang, uang, uang masih menjadi bosnya. Orang rela lakuin apapun demi dapet uang. Siapa punya uang, dia yang jadi bos nya.
Sekarang Jadi merasa rebih rileks. Mungkin sedikit demi sedikit aku akan melepaskan apa yang aku cintai, apa yang aku genggam terus, sampai hanya tangan Tuhan saja yang aku pegang erat, bukan berkat-berkatnya yang aku jadikan pegangan, tapi tangan-Nyalah yang aku jadikan pegangan dalam hidupku.

Semoga persembahanku ini berkenan di hati Tuhan.. AMIN. 

Sunday, July 30, 2017

Perjalanan kewarung Mona



Sabtu malam ini adalah malam takbiran, dimana besok hari minggu sebagian besar rakyat Indonesia merayakan hari raya Idul Fitri. Aku dan keluargaku yang walaupun tidak ikut merayakan tetep ikut merasakan euforianya, rasa antusiasnya, gregetnya, senengnya, hingga ketupat opornya. Dari ketupat opor inilah muncul cerita Perjalanan Kewarung Mona.

Keluargaku juga punya tradisi menikmati ketupat opor beserta sambel goreng ati disaat lebaran, namun kita jarang masak opor sendiri, mamaku biasanya pesan ke “Mona” warung langganan yang letaknya didepan kantor mamaku. Tepatnya di kota lama Semarang, dekat dengan pasar Johar. Malam ini mama memintaku menemani menggambil ketupat opor pesannannya di warung Mona , langsung cuuus kita berangkat berdua. Sekarang pukul setengah tujuh malam, kota semarang terasa sangat sepi.. tidak seperti hari biasa. Aku melihat sekeliling jalan, berfikir, “pada kemana ya kira-kira warga semarang saat ini? Mungkin sedang berkumpul dengan keluarga kali ya..” sambil senyum-senyum.. nggak tau, rasanya ikut seneng aja sama hari lebaran. Tiba-tiba mama ngajak mampir dulu ke Indomart, kita masuk dan memilih-milih barang serta melihat-lihat diskon, tiba-tiba aku berfikr, dimalam takbiran gini ya ada juga yang tetep kerja ya... [*sombong mentang-mentang udah libur dari kamis, dan baru masuk lagi minggu depan. hee] entah kenapa aku jadi merasa bersimpati dan bahkan kasihan kepada mereka *duh lagi lebay nih hati. Selesai menemani mama belanja, kita melanjutkan perjalanan lagi ke warung Mona , nggak jauh dari Indomaret aku melihat lagi dipinggir jalan orang yang masih bekerja, seorang pemulung yang masih bawa tas kerjanya (karung berisi barang-barang). Eemm.. bapaknya tau nggak ya kalau besok itu lebaran, bapaknya merayakan nggak ya, bapaknya punya keluarga nggak ya, apa semua hari itu sama aja buat bapaknya, mau hari ini, hari itu, hari lebaran, hari nggak lebaran, sama aja kali ya…

Dan akhirnya sampai ditempat tujuan, warung mona , aku masih membawa perasaan simpatik dan iba yang sama, warung ini juga masih buka lho dimalam menjelang lebaran, mereka juga masih kerja padahal mereka muslim. Warung mona ini kecil,dari papan kayu, dan mona itu nama gadis kecil sekitar umur 5 tahun, anak dari pemilik warung ini. Waktu aku masuk, udah ada satu pelannggan seorang bapak yang kayaknya juga baru masuk. Aku lihat mona baru nganterin segelas air putih ke Bapaknya, dengan ramah si bapak nyapa aku dan mama, “monggo bu, mbak, dahar”, sepontan aku dan mama jawab “ monggo-monggo pak” sahut si bapak lagi pakai bahasa jawa yang intinya, Puji Tuhan dapet nasi berkat, tadi dikasih orang. Aku hanya tersenyum kepada bapak itu, perkataan bapak itu membuatku menjadi memperhatikan sibapak dengan lebih detail dari atas kebawah, bapaknya kelihatan lahaaap banget makan nasi berkat itu, ku tengok diluar warung, ada sepeda tua yang dibelakangnya dipasang box es cream. Ooo.. bapaknya itu penjual es cream keliling. Si bapak kewarung mona cuma pesen air putih. Aku nggak tahu itu beli atau gratis.. Setelah selesai dengan transaksi opor ayam, kami cus pulang, diperjalanan pulang mama  ngajak mampir dulu ke atm bank jateng di jalan pemuda, disitu aku melihat sepasang satpam yang sedang bertugas. Kudengar si bapak itu nyannyi gajelas keras banget, aku antara geli dan kasian juga, aku berpikir atau lebih tepatnya berimajinasi.. Mungkin si bapak sebenernya juga pingin ikut malam takbiran sama keluarga, tapi apa daya, dapur harus tetep ngebul, dan salah satu cara untuk mengurangi kekecewaannya adalah bernyanyi, mungkin dengan bernyanyi pekerjaan terasa lebih ringan dan hati terasa lebih damai.

Disini aku mendapatkan pelajaran bahwa, setiap orang merayakan hari raya dengan cara dan kesempatannya masing-masing, dibalik orang-orang yang aku temui ini banyak masyarakat yang salah persepsi dengan esensi hari raya, yang semestinya hari penting antara kita dengan Tuhan, malah menjadi hari foya-foya, ngehabisin uang, pesta pora, ajang pamer, seolah-olah menjadi hari wajib seneng-seneng dan kita jadi punya ‘’standar’’ sendiri untuk hari raya itu, kalau nggak memenuhi ‘’standar’’ jadi gampang sedih dan mengeluh yang intinya nggak bersyukur.  Karena lingkungan sekitar dan media yang euforianya begitu besar,  yang seolah-olah menciptakan “standar umum” hari raya, dan itu membuat orang yang nggak mendapat kesempatan merayakan seperti itu jadi sedih, iri, mengasihani diri sendiri, dll.

Bersyukurlah kita bisa merayakan hari raya, nggak mesti harus sama dengan yang di tivi, nggak mesti harus sama dengan posting temen-temen di instagram, dengan sederhana aja seharusnya kita bisa tetep bahagia. Inget essensinya! Berdoa dan bersyukurlah, rayakan untuk Tuhan, bukan untuk manusia atau untuk memuaskan hati kita sendiri, apalagi cuma untuk posting dimedia sosial.


tulisan ini aku tulisan dimalam takbiran, tapi baru aku post sekarang, semoga ada manfaatnya. Good day guys!



Life is too short to fill with complain (part II)

Semua yang gue terima 100% give dari Tuhan. dan beberapa give itu,  gue sendiri yang minta. Dititik ini gue cerita, gue mersa sebagai orang yang paling berdosa, yang nggak mau dan nggak bisa mensyukuri apa yang udah Tuhan berikan dengan cuma-cuma.

Gue terlahir dari keluarga yang sederhana. Dari kecil gue bercita-cita ingin menjadi seorang arsitek, mungkin ini timbul gara-gara gue nonton TV tentang rumah-rumah. waktu itu gue di bully temen-temen gue karena cita-cita gue yang mereka pikir nggak mungkin akan terjadi. And now, iam bachelor degree of Architecture dengan pengahargaan cumlaude, dan bahkan gue lulus dengan nilai Tugas Akhir terbaik di periode gue. Itu bukan karena gue hebat, seperti cerita korban bullying yang akhir-akhir ini lagi hits, mereka di bully namun nggak menyerah dan menjadikannya reason untuk membuktikan kepada para pembully bahwa mereka bisa more sukses than them. Iam totally not like that, aku g sekuat itu dan sama sekali nggak sepintar dan sehebat mereka. Semuanya karena Tuhan. Aku tu Cuma bisa nangis dikaki Tuhan, aku tu nggak punya kehebatan dan kekuatan apa-apa. Semuanya karena belas kasihan dari sang Pencipta yang kakinya selalu basah kuyup gara-gara kegembenganku.
Another story, sewaktu kuliah kita kan sering nih cerita sama temen-temen, mau kemana / kerja dimana kita setelah lulus. Gue dulu waktu kuliah pingin kerja di Konsultan BUMN. Dan bener abis lulus gue keterima kerja di satu-satunya konsultan BUMN di kota Semarang. Ini terjadi 100% juga karena kemurahan Tuhan.
Dan gue juga punya mimpi untuk kerja di developer , agar bisa belajar tentang developer, karena gue punya mimpi untuk membuka developer sendiri one day. Dan Tuhanpun kasih gue bekerja di sebuah perusahaan developer perumahan elit dikota semarang, yang harganya bener-bener nggak masuk diakal. Some day gue akan cerita tentang experience ku kerja disana.

Setelah gue diingetin sama Tuhan, gue jadi sadar bahwa gue nggak boleh jadi orang punya habbit ngeluh. Mau dikasih apapun sama Tuhan, dikasih semua yang gue mau sekalipun kalau gue punya habbit ngeluh ya madupun rasanya pait, karena yang salah bukan madunya, tapi lidah gue yang pait. Kenapa lidah gue pait, karena gue lagi sakit. Orang kalo lagi sakit dikasih makan apapun, semahal dan seenak apapun ya rasanya sama, PAIT. Tuhan itu selalu ngasih dan ngasih, tapi kita selalu ngerasa apa yang kita dapet itu nggak bener, itu tandanya kita lagi sakit. Sembuhin dulu jiwa kita, dengan minta ampun dan minta Tuhan nyembuhin.
Jadi kalo sekarang lu ngerasa kayak diposisi gue, ngerasa nggak ada yang bener, temen-temen kantor/lingkungan lu fake, orang tua kok yakitin, kerjaan/ study nggak jelas, pasangan malah bikin sakit hati, semua nggak ada yang bener. Coba deh lu inget lagi, mereka itu ada karena lu minta sama Tuhan, mereka itu gift, yuk buka kacamata hitam yang nempel dimata, nanti pelanginya baru bisa kelihatan.


Semoga kita semua bisa bertanggung jawab atas kehidupan yang udah Tuhan kasih. Jadi besok di Alam Kekal kita nggak nyesel. God love us

Life is too short to fill with complain

Hari-hari ini gue ngerasa jadi orang yang paling sial di dunia. Gue ngerasa semua yang terjadi ini nggak ada yang bener, gue ngerasa nggak seharusnya seperti ini. Gue ngerasa sial sama kerjaan gue, temen-temen, lingkungan, keluarga, waktu, semuanya. Have you ever feel like this sh**?

Jujur itu yang gue rasain, gue hidup rasanya cuma buat ngabisin waktu, no passion, nggak ada gairah, nggak ada semangat. Feel like squidword in the spoonsbob. Kalau gue persempit kenapa perasaan ini muncul, gue ngerasa yang menjadi pemicunya adalah masalah kerjaan, gue bener-bener lagi ngerasa nggak aman dikantor. Masalah gue dikantor, gue share di blog sebelumnya, dan sampai sekarang belum kelar. ( ya iyalah.. itu baru ditulis tadi malam. Krik). 

Mungkin karena gue terlalu focus sama 1 masalah itu, gue jadi pakai kacamata hitam yang sama, yang gue pakai untuk melihat seluruh kehidupan gue. Yang sebenernya full of sunshine, rainbow, colorfull, akhirnya semua jadi keliatan item doang. Yup bukan karena keadaan yang salah, tapi gue yang ngelihatnya dengan kacamata item. Emang stupid.

Siang ini, ditengah jiwa gue yang belum selesai focus sama masalah kantor, Tuhan ingetin gue tentang satu hal. Sekarang ini gue berada di dream come true gue. (Dan gue complain ???)
Sekitar 2 tahun lalu, gue masih kerja di konsultan. Disitu gue punya mimpi untuk kerja diperusahaan asing.. Saat itu gue pingin kayak temen gue (An**) yang kerja diperusahaan asing. Gue inget dulu gue dan temen-temen gue dikonsultan saling cerita tentang mimpi kita masing-masing. Dan sekarang gue berada disini, didalam dream come true gue, di tempat yang gue ingini, ditempat yang gue share ketemen-temen gue betapa gue mengigininya. Gue bekerja diperusahaan asing bersama temen gue an**. Mungkin kalo gue bertemu dengan diri gue di 2 tahun yang lalu, dia bakal bilang “It is your dream come true ros, kok kamu malah complain sih, harusnya bersyukur, Tuhan baik lho sama kamu, kok kamu nya jahat”. Gue ngerasa gue nggak bisa mempertanggungjawabkan keinginan gue. Gue kayak nginjek-nginjek doa gue sendiri. Ibaratnya kayak anak yang dikasih bapaknya apa yang dia mau, habis dikasih malah anaknya marah sama bapaknya, nangis dan sedih . Bingung juga ya jadi Tuhan ngadepin manusia seperti gue.

Sepertinya ceritaku kali ini bakal panjang deh, karena full of flashback kehidupan gue. Secara gue udah tua, umur gue udah banyak, ya cerita gue bakal panjang. buat yang mau tau bisa lanjut ke next page.

Saturday, July 29, 2017

KERJA



Beberapa minggu ini aku sedang lumayan dibingungkan dengan yang namanya pekerjaan. Aku seorang pegawai (rendahan) yang berstatus rental. Bagi kalian yang g tau apa itu Rental, let me explain with my lil knowledge , karena sebenernya aku juga g paham banget. Pegawai Rental itu pegawai yg dibayar dari uang proyek. Gitu. Jadi kalo proyeknya abis masa kerja lu jg abis.

Saat ini aku sedang bekerja di salah satu perusahaan telco yang cukup terkenal. Untuk status pegawai setau ku disini ada 3: under company, outsource & rental. 3 itu masih ada pembagiannya lagi, permanen atau belum. Dan kalau diibaratin kasta, under Company itu pegawai dg kasta tertinggi dan rental adalah kasta terendah. Yg hampir g punya hak apapun selain gaji bulanan.

Back to the topic, perasaan gundah gulanaku tentang pekerjaan dimulai tanggal 10 juli. Ya aku masih inget banget tanggal itu, dimana aku dapet email dari hrd outsource ku bahwa aku dipecat. Bego nya, aku baru baca besoknya tanggal 11, aku masuk kantor kayak biasa, kayak g ada apa-apa padahal aku udah dipecat. Emang bloon.
Jujur perasaanku udah g enak ditanggal 10 itu, g enak banget, tanggal 11nya pun aku udah kerasa g enak. Hari itu jadi hari yang sangat buruk buatku, feel so broken. But show must go on bro! Setelah gue puas nangis di toilet ( yg merupakan tempat gue nangis dan berdoa) plis gue g pny tempat lain yg lebih privat dikator antara gue dg Tuhan selain disitu.
I not showup my feel to anyone, yes anyone. No one knows.

Sebenernya aku udah berasa jg sih, karena temen-temen lain yg senior jg udah pada dipindah, dilempar sana/i, tinggal nunggu waktuku nih. Yg aku heran, masih aja aku syok.

Abis selesai doa dan nangis parah ditoilet, gue langsung ambil step-step apa yg harus gue lakuin tanpa memperlihatkan expresi apapun ke siapapun. 1st step is ask signature to my supervisor for my last time sheet. Dan g disangka supervisor ku bilang kalau aku masih bekerja disini. Jujur aku seneng, lumayan lega, dan terenyuh banget sama supervisor ku, karena dia mau memperjuangkan aku (sebenernya memperjuangkan proyek sih bukan aku) sampai ke pusat di jakarta.
Sehari, 2 hari, 3 hari, aku tny terus ttg statusku, dan dihari ketiga dia bilang "sabar ya mbak.." he said that with look my eyes deeply.
He bless me so much, he believe me. Padahal aku tu bukan siapa-siapa , kerjaanku jg g baik-baik banget, aku g pinter-pintet banget. Totally semua karena anugerah. Dihari ke-5 aku dapet call dari outsource yg kemarin nge cut aku, bahwa aku masih bekerja. Praise God.


Tapi aku tau, aku g bener-bener aman disini. Ini bagai bom waktu buat aku, yg bisa meledak kapan aja. Karena kondisi ini g hanya berlaku special ke aku aja, tapi ke semua karyawan, g ada yang totally save. G ada, semua punya kesempatan yg sama. Mungkin kondisi ini membuat karyawan melakukan segala cara agar tetep bisa bertahan.

Yang ada dipikiranku dan dibenakku adalah aku bener-bener harus pindah, secepatnya. Aku dah g nyaman dengan sistem ini, dengan sikut-sikutan, dengan saling menjelekkan orang lain dibelakang.

Namun disatu titik aku kembali teringat, bahwa SAMA AJA dimana AJA! (Basicly aku udah kerja kurang lebih 7 tahun, sejak aku masih kuliah).
Ya, perusahaan mana yg g mau cari untung sebesar-besarnya untuk perusahaan tersebut?? Selama menjadi pegawai, mgkn kita ( aku) akan selalu merasa menjadi korban. Kalau g mau menjadi korban sistem yang g sesuai keinginan kita ya jadilah Pemilik perusahaan.
Untuk rekan yang sikut-sikutan, ya.. Dimana aja selalu ada mereka, dalam nama yg berbeda, dalam bentuk yang berbeda tapi dengan karakter & tingkah yang sama, jadi dah bisa kebaca apa aja yang akan dia lakuin. Orang yang lidahnya nyakitin mau kerja dimana aja juga selalu ada.

Jadi mau kerja dimana aja, sebenernya ya sama aja.. Nggak ada perusahaan yang sempurna, nggak ada lingkungan yang sempurna tanpa orang-orang nyinyir, kalau mau sempurna ya di Surga tempatnya. Btw dibalik semua itu, juga selalu ada orang-orang yang baik, seperti supervisorku, jujur aku baru pertama kali ketemu orang seperti dia, menurutku dia baik dan berani, but he not show it up. He really inspiring me, one day if i being a leader i should be a good leader like him. Yea i should do it.

Conclution for my step, where i should work sih belum ada, disini aku cuma sekedar curhat what i feels. Aku hanya bisa berdoa, berusaha dan bersyukur. Karena aku tahu, Tuhan yang pelihara aku, bukan kantor tempat ku bekerja. Kantor itu cuma sarana, dan Tuhan bisa pakai apa aja untuk dijadikan sarana penyalur berkat-berkat Nya.

Thursday, July 20, 2017

Episode PMS



Good afternoon, siang ini aku masih dikantor. Ini lagi istirahat siang, diajakin temen main keluar tapi mager bangetsss.. Aku terkena "Pra Menstruasi Sindrome". Biasanya aku nggak pernah ngalamin ini SAMA sekali, ini terjadi mulai setahun belakangan, gara-gara aku ngejek-ngejek bercanda gitu sm temenku yg aku rasa dia PMSnya Lebay. Dhhaannn pms nya dia itu 2(dua) minggu sebelum mens.. Lamaak banget khaaann.. Jadi hal tersebut pantas kan untuk ku hina-hina. Eh sekarang aku kena sendiri. Krik.
I just want to share my filling, now when me on the PMS *ingat ini akan berbau lebay, berlebihan, sangat berlebihan dan dramatik. 

Dari 3 hari yg lalu jerawi mulai datang, dihidung, jidat gue, padahal nggak pernah jerawatan dijidat, & sampai deket mulut. Itu adalah tanda yg jelas bahwa episode pms dimulai. Dhaan yg nggak bisa aku atasi sama sekali is my filling, aku bener-bener SENSITIF , bahkan lebih sensitif dari alat tes kehamilan ( kata temen kerja) hehe

Aku merasa jadi gampang sedih,  perasaanku nggak enak, mood ku nggak enak, badan rasanya capek, bahkan depresi tanpa sebab.

Kemarin siang, aku ditelpon oleh seseorang ( masalah kerjaan) dan nggak sengaja keputus telponnya, aku bisa sedih banget sampe ngeblank cuma gara-gara telponnya keputus, disaat blank itu aku langsung ke pantry bikin chococino sambil mandangin langit dan pohon, udah gt belum puas, waktu balik didepan leptop aku nangis (nangisnya diem-diem biar nggak ada yg tau, yg jelas air mata ngalir aja). Tau nggak sih padahal bapaknya yg tadi nelpon aku itu pulsanya habis dan dia nelpon aku lg pake nomor lain.

Malemnya aku dkasih berita sama sahabatku yg kebetulan sekantor bahwa dia mau dipindah ke medan, dan dia merasa sedih, aku bner-bener ikut sedih banget.. Aku nangis di sepanjang perjalanan pulang selama 30 menit, nangis sambil berdoa meraung2 sama Tuhan.. "Jangan pindahin **** Tuhan.. Kasihan dia.. Jangan jauhin dia dari keluarganya...". Bener-bener sampai meraung-raung. Padahal kondisi dan posisiku sebenernya lagi baik banget, kontrak kerjaku Puji Tuhan diperpanjang dan aku ditawarin kerja di kontraktor di jakarta. Semua dalam kondisi well.. Very very well, tapi kenapa aku bisa gitu banget ya sedihnya.

Dan sekarang, dari pagi sampe siang ini aku feel so despret, dengerin lagu pakai headset dengan volume kenceng, nangis diem-diem didepan leptop, nggak tau kenapa kangen banget sama ponakan yang baru aja ketemu. Baru banget. Soalnya ponakanku lagi nginep dirumah. Aku ngerasa lemah, mengasihani diri sendiri, ngerasa nggak cantik, ngerasa harus disalah-salahin, semua yang menjerumus ke depresi.

ANEH kan!!

Ini sama sekali nggak aku buat-buat, because no one care about my feeling. Bukan untuk mencari perhatian siapapun, bukan untuk bermanja-manja pula. Aku jomblo nggak punya pacar, nggak ada gebetan, dan keluargakupun nggak tau siklus pmsku, nggak share ketemen satupun. Cuma sama Tuhan dan nulis di blog, paling nggak aku butuh tempat untuk share, biar nggak makin menggila.
Jadi kalo kalian punya temen yg aneh saat PMs, plis dia jg nggak pingin jadi begitu, jangan diejek, jangan disakitin atau dijauhin, biasa aja kayak hari-hari biasanya, kataku sih nggak perlu diistimewakan juga.. Hanya perlu pahami kondisinya, and you will know what you should do..




Positifnya, aku jadi bisa nulis blog lagi setelah sekian lama. Oke bye..!! See you on the next page